Album baru Justice yang brilian dan bombastis, ‘Hyperdrama‘, merupakan album pertama mereka dalam kurun waktu lebih dari delapan tahun.
Terakhir kali mereka merillis album adalah di tahun 2016, album berirama disko dengan judul ‘Woman’.
Jeda waktu rilis album sebelum itu pun tidak terlalu jauh.
Duo elektronik asal Prancis ini merilis album pertama pada tahun 2007 dengan judul ‘Cross’ dan ‘Audio Video Disco’ rilis pada tahun 2011.
“Kami benar-benar memulai album ini dengan pola pikir bahwa kami memiliki waktu yang tidak terbatas,” kata Xavier de Rosnay, yang paling banyak bicara di antara mereka.
“Karena pada saat kami memulainya, ‘Woman’ sudah keluar selama empat tahun. Selalu seperti ini di Justice: setiap kali kami mulai mengerjakan album baru, kami sudah terlambat untuk terburu-buru.”
Xavier juga percaya untuk memberikan waktu bagi musik mereka agar menjadi “matang”.
Mereka membuat ‘Hyperdrama’ dengan menghabiskan waktu di studio selama satu minggu, lalu beristirahat di minggu berikutnya.
“Sangat baik untuk memiliki beberapa perspektif tentang apa yang baru saja Anda lakukan,” kata Gaspard Augé, teman satu band de Rosnay yang sedikit lebih pendiam.
Metode terukur yang diterapkan Justice pasti menghasilkan hasil yang eksplosif.
Sejak mereka membuat terobosan pada tahun 2006 dengan remix elektro house yang sangat berpengaruh – ‘We Are Your Friends’, yang dikreditkan ke Justice vs Simian – mereka dikenal karena memadukan musik dansa yang siap di arena dengan visual yang terinspirasi dari heavy metal.
Seperti album sebelumnya,’Hyperdrama’ kali ini menampilkan beberapa kolaborasi dengan beberapa rekan musisi.
Kevin Parker dari Tame Impala, bintang R&B Miguel, dan Thundercat yang beraliran psikedelik, turut berpartisipasi.
Single utama ‘One Day/One Night’, terasa ramping dan mematikan seperti macan kumbang yang sedang berkeliaran.
Lagu tersebut merupakan hasill kerja sama dengan Kevin Parker.
Menurut de Rosnay, ‘Hyperdrama’ dirancang untuk dicerna secara perlahan dari waktu ke waktu.
“Album ini penuh dengan momen-momen yang dimaksudkan untuk sedikit mengganggu,” katanya.
Dalam sebuah wawancara, mereka berbicara tentang beralih dari membuat remix dan ketertarikan mereka pada musik heavy metal.
Disebutkan juga mengapa mereka tidak akan pernah ada film dokumenter tur Justice yang lain.
Xavier mengatakan bahwa mereka juga sempat menolak me-remix lagu Tame Impala yang berjudul ‘Elephant’.
“Maaf, kami tidak dapat memikirkan apa pun yang dapat kami lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik,” kata Xavier.
“Lagu itu sempurna dan menyentuh banyak hal secara bersamaan.”